0

Aku Takut

Posted by Unknown on 15.09 in , , ,





pagi ini kabutnya sangat tebal. pandanganku samar, tak jelas kemana aku harus melangkah. langkahku terhuyung-huyung dan tanganku mencoba meraih apa saja yang ada di depanku. berusaha melebarkan pupil mataku tapi tak ada hasil yang berarti.
bahkan ini seperti terkena fogging. aku mencoba memejamkan mata dan menarik nafas besar, berharap semua ini hanya mimpi.
setelah aku membuka mata, ada seseorang dibalik kabut itu, ya.. tangannya menjulur ke depan bermaksud untuk menyambutku. tapi wajahnya samar, tak jelas.

... dan tiba-tiba .. suara ayam berkokok yang sangat keras membangunkanku.

-------- ## ---------

"ah., sial!! belum sempet lihat wajah orang itu, apa dia pangeranku ya? hihi"
mungkin aku gila. ya, aku mempunyai sahabat pria. aku menyukainya, aku sayang padanya seperti rasa kepada sahabat pada umumnya, awalnya.

namanya Ridho, seperti arti dari namanya orangnya pun selalu ikhlas. ikhlas dalam bertindak, ikhlas dalam menghadapi sahabat sepertiku dan yang pasti senyum yang selalu muncul diwajahnya sejuk, adem dilihat. terbukti dari tata cara dia berbicara, sangat santun.
180° bertolak belakang dengan tabiatku.
tanpa disadari aku mengaguminya, aku menaruh rasa padanya. wanita mana yang sanggup menahan hati jika diperlakukan seperti ini?

bahkan terkadang pikiranku bertanya, 
"mengapa harus dia sahabatku?"
"mengapa harus aku yang merasakan ini?"
"mengapa harus kita bertemu sebagai sahabat?"
"mengapa? mengapa? mengapa?"

tapi bagaimanapun, dia tak boleh tau perasaanku. biarlah aku menahan rasa sakit ini. sakit ya? iya. setiap dia bersama perempuan lain rasanya hati ini seperti tersayat. maklum, aku baru pertama kali jatuh cinta.
dan.. sialnya aku jatuh cinta pada sahabatku.

aku mengenalnya sejak kita duduk di bangku sekolah dasar hingga saat ini. sekolahnya pun di sekolah yang sama, universitasnya juga di kampus yang sama. entah mengapa aku tak kunjung jenuh bertemu dengannya setiap hari. mungkin, karena si kutu yang bernama CINTA itu.

-------- ## ---------

oke, mungkin jika aku mengungkapkan isi hatiku kepadanya ada 2 kemungkinan dampaknya. pertama, keadaan tak akan sama seperti biasanya. rasa canggung itu pasti muncul. menghindar? mungkin saja itu yang dia lakukan. kedua, respon dia positif. semakin mendekat? itu malah lebih baik. tapi dari pada selalu menerka yang tak pasti, lebih baik aku DIAM.
biarkan ini akan menjadi rahasia, entah sampai kapan. cukup aku yang tau.

aku tak ingin sikapnya kepadaku berubah. aku tak ingin dia menjauh. toh nanti jikalau pada akhirnya dia tau, hanya 1 hal yang bisa menjawab pertanyaannya.

Karena aku tak mau kehilanganmu..


0

Apa Salahku?

Posted by Unknown on 11.45 in


Apa salahku
Kau buat begini
Kau tarik ulur hatiku
Hingga sakit yang ku rasa ...

*D'masiv - apa salahku

galau? enggak
sakit hati? hmm.. enggak
bingung? iya, sedikit
masalah asmara? bukan
lalu??

aku terdiam sedari tadi di balkon rumah. duduk termenung atas apa yang aku alami saat ini. ya, pikiranku kacau bak benang kusut tiada berujung. perubahan itu drastis, sangat drastis.
aku hanya heran, bagaimana bisa? orang yang dulu selalu meriuhkan suasana dengan canda tawanya, dengan kisah-kisah hidupnya, kini tak bersuara, diam, membisu, SENYAP.

..dan celakanya itu terjadi padaku.

 aku tak tau bagaimana seharusnya menyikapimu. bagaimana ekspresi ini di hadapanmu. canggung, ya tentu. itu yang kurasakan saat ini. lebih baik kita seperti orang yang tak saling kenal dari pada harus sama-sama bungkam.

sungguh...

sangat menyiksa..

aku mencoba menerka-nerka. mungkin dia sudah bosan, mungkin dia sedang badmood , atau kemungkinan dia juga sedang dirundung masalah.
tapi, apa hubungannya denganku?
inginku bertanya, inginku meluruskan apa maksud dari semua ini.
tapi saat bibir ini akan terbuka, rasanya kaku. lidah ini tak bisa digerakkan. aku selalu tak bisa melakukannya. hatiku bergemuruh, dag dig dug seperti gunung merapi yang sedang erupsi.

oh ya Allah..
bertahun-tahun aku mengenalnya, baru kali ini sikapnya dingin. acuh tak acuh. masa bodoh.
pandangannya pun seperti tatapan elang yang akan menerkam mangsanya, penuh kebencian.
sekalipun kau berbicara kepadaku, sangat minim. itupun karena urusan penting. ohh.. rasanya ingin menangis sejadi-jadinya.
melihat tatapanmu pun, rasanya hati ini ingin sekali marah padamu. ingin sekali teriak dihadapanmu. teriakan agar kita bisa bersama-sama lagi. layaknya bunga dan tangkainya. karena tanpa tangkai, bunga tak akan mampu menopang tubuhnya.

sahabat..
jika aku salah, maka tegurlah..
jika aku menyakitimu, utarakan isi hatimu..
jika aku mulai berubah, sentil aku dengan ucapmu..

jangan diam..
jangan bungkam..
jangan terus membisu..
aku tak sanggup jika harus terus-menerus menutup mulut..

mari, kembali melangkah bersama. saling melempar tawa, dan bersama kita nikmati indahnya dunia.


0

who cares?

Posted by Unknown on 11.24 in , ,




aku duduk mematung di kursi panjang sebuah taman anggrek. mataku berputar ke kanan-kiri-atas-bawah.
idiot memang, aku seperti mencari-cari, menelaah apa perbuatanku tadi benar atau salah.
hatiku gelisah, gundah, tak tenang rasanya.
aku menggigit bibir bawahku sambil berpikir bagaimana kalau.. bagaimana kalau..
seluruh isi otakku penuh dengan asumsi negatif.

kakiku tak berhenti bergoyang, berulangkali aku mencoba membenahi cara dudukku tapi titik nyaman itu tak pernah sampai.
sungguh, tak pernah sekalipun dalam hidupku merasakan seperti ini.
bahkan, detak jantungku pun berdetak sangat kencang, seperti maling yang dikejar orang sekampung.
jari tangan ini tak pernah diam, selalu menyambut jari tangan yang lain untuk saling memainkan, entah itu menekan ataupun memainkan kukunya.

apa yang sebenarnya terjadi?
bodoh! aku bodoh sekali.
mengapa aku berbuat seperti itu.

pohon, daun, dan angin pun seperti memberi isyarat bahwa aku terlalu gegabah mengambil keputusan.
suasana yang begitu lengkap menambah kegelisahan diri.

dari kejauhan nampak siluet dibalik sinar. ya, siluet seorang pria yang melambaikan tangannya.
perlahan bayangan itu semakin mendekat dengan mengirimkan suara yang samar-samar terhalang angin.
aku bingung harus memasang muka yang seperti apa. ingin sekali rasanya lari dan tak bertemu dengannya lagi. maksud hati ingin berdiri, tapi entah mengapa kaki ini seperti tertarik oleh gravitasi bumi. seakan ada magnet yang menempel antara kutub utara dan kutub selatan.

suara itu sangat dekat. dan... plok!!! oh Tuhan.. mengapa harus sekarang?
pria itu menepuk bahuku sambil berkata, "Surat apa ini? apakah surat cinta? for me?"
aww.. seluruh darahku rasanya naik hingga ke ubun-ubun. mataku terbelalak. rasanya ingin sekali siapapun menembakkan pistolnya ke arahku. aku mati kata. ah.. mimik muka seperti apa yang akan aku tampilkan?

aku lari sekencang-kencangnya. berharap segera tiba di planet neptunus.
aku malu. aku canggung. but, who cares about my feeling??



** terinspirasi dari emansipasi cinta wanita jaman sekarang **

Copyright © 2009 Journey of Life All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.