0

Hati bukan mainan

Posted by Unknown on 13.20 in
Share on :


"assalamualaikum.."
sapaan yang pertama kali kulihat dari percakapanmu setelah sekian lama kau menghilang.
memang, kulihat sudah 3 hari yang lalu kau meninggalkan pesan chatmu itu.
beberapa hari belakangan ini kau rajin sekali menghubungiku. kau selalu meninggalkan stiker/like di beberapa postinganku dan aku tak sadar bahwa itu kau.

setelah melihat pesanmu, baru aku penasaran untuk menelisik sebenarnya siapa dirimu. ya, kau adalah teman masa laluku. memang, tak ada yang namanya mantan teman. tapi pertemanan kita tidak seperti yang lain, yang bisa berlanjut lama. bisa dibilang kita hanya kebetulan berteman.

"oo.. ternyata kamu..", gumamku sambil menyeruput coklat panas yang sedari tadi mematung diatas meja.
ya, aku baru menyadarinya setelah melihat foto profilmu, dan sialnya aku pun tak tahu siapa nama lengkapmu hingga aku tak mengenalimu. karena begitu antusias, aku pun membalas pesanmu.

"waalaikumsalam :) halo apa kabar?", balasku.

3 hari kemudian kau membalas
"kabarku baik, kamu gimana? kuliah dimana sekarang?", timbalnya.

dan percapakapan itu terus berlanjut hingga sekitar 5 bulan. kau tak pernah lengah untuk chatting denganku.

---- u ----


Di senja hari aku menatap langit yang berhiaskan banyak bintang, tak lupa menggenggam ponsel berwarna merah jambu yang sedari tadi berbunyi tanda banyak pesan yang masuk. indahnya langit yang menemaniku di malam itu akan menjadi meriah, waktu tengah malam akan dihiasi gebyar kembang api.
ya, malam itu adalah malam tahun baru. aku berharap pada malam itu ada yang mengajakku untuk sekedar melihat kembang api, melewati moment pergantian tahun yang sedikit berkesan dari pada tahun lalu.
memang 2 tahun lalu aku melewati masa pergantian tahun hanya duduk di kursi depan rumah.
dan benar saja, dia mengajakku untuk keluar. namanya bintang. orang yang dulu pernah menjadi teman dekatku, kini mendekatkan diri lagi kepadaku.
entah aku merasa nyaman kalau chattingan bersamanya.

tapi mungkin aku terlalu berharap, padahal kau hanya bercanda untuk mengajak keluar. dia berada diluar kota untuk menyelasaikan tugas kuliahnya.
aku berdiri mematung diluar rumah, sesekali melihat ponsel yang berdering. banyak sekali pesan yang masuk. ucapan selamat tahun baru berdatangan.

Tahun Baru telah tiba. kembang api menghiasi langit yang sangat indah, bertolak belakang denganku yang malam ini merasa kesepian

---- u ----

Tahun baru, aku pun berharap akan menjadi tahun yang lebih baik dari yang lalu. aku menganggap kehadiranmu adalah salah satu tanda permulaan yang baik di tahun ini. aku merasa nyaman denganmu, begitu juga dirimu.

disaat malam itu kebetulan malam minggu, malam yang selalu diistimewakan oleh kaum muda untuk menikmati akhir pekan bersama sahabat, teman, bahkan dengan pasangan.
angin dimalam itu memberiku isyarat bahwa akan ada pangeran yang menjemputku, mengendarai kuda putihnya dengan gagah dan mengajakku keliling dunia.

dan benar saja, kamu. iya kamu bintang. datang kerumahku. bedanya hanya tidak mengendarai kuda putih.
dan setelah bertengger lama di depan rumah..

"tasya, cari makan yuk. laper nih", ajaknya.

"boleh.. mau kemana bin?", jawabku

"yang deket-deket aja, uda laper berat nih", ucapnya menggerutu sambil mengelus perutnya.

"yaudah yuk..!!"

hari itu, malam itu, adalah malam yang mungkin tak akan terlupakan di hidupku. perhatianmu, tutur katamu yang lembut, canda tawa bersama. hanya bulan yang menjadi saksi bisu, yang mungkin hanya dia yang tau betapa gembiranya hatiku.


---- u ----

hampir setahun pertemanan kita terjalin kembali, aku merasakan hal yang berbeda. sepertinya, hatiku bergejolak ketika melihat namamu. detak jantung pun terasa berdenyut kencang ketika di dekatmu.
tapi suatu hari, tanpa ada angin atau badai. hujanpun tidak.
kau menghilang, begitu saja. semua usaha telah ku lakukan untuk mencari dimana dirimu, tapi sia-sia.
bagai disedot oleh pesawat UFO milik alien, kau menghilang tanpa jejak.


---- u ----

bagai mimpi di siang bolong, kemana perginya dia? datang dengan tiba-tiba dan pergipun dengan tiba-tiba.
baiklah, aku sudah terbunuh kali ini. aku menyerah.
untuk kamu yang pernah mengisi hati ini meskipun hanya sekejap. terima kasih telah mengajarkanku untuk siap kehilangan dalam keadaan apapun.
semoga kamu bahagia disana.




*nb : cerita kembangan dari bacaan kau, pembunuh!!
 jangan lupa tinggalkan komentar yaa dear :D

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Journey of Life All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.